Friday 8 April 2016

Bike to school




Inovasi Program
Sekolah Adiwiyata


Bike to school

(Movement go cycling to school)

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
SALMAN AL FARIZI
NADYA NURFADILLAH
HABIBAH

                                       PEMBIMBING: FARID YULIYADI 

           


SMA Islam Az-zahra Palembang
Jalan Telaga Komplek Masjid Raya Taqwa KEL.30 Ilir KEC.IB II Palembang






                           
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui sebagian besar Pulau Sumatera dan tidak terkecuali kota palembang tengah mengalami bencana kabut asap yang disebabkan oleh iklim yang sangat panas, hal ini mengakibatkan mudahnya terbakar hutan-hutan gambut yang ada di Sumatera serta sebagian oknum-oknum licik yang mengambil pilihan membakar hutan demi kepentingan memperluas lahan perkebunan perusahaan mereka. Tebalnya asap kabut yang berlebihan, membuat pemerintah khususnya dinas pendidikan meliburkan siswa baik sekolah negeri maupun swasta beberapa waktu lalu. Tindakan ini untuk mencegahnya penyakit ISPA yang disebabkan udara kotor karena asap kabut jika terus menerus dihisap.
Fenomena pembakaran lahan diatas menyebabkan kondisi udara di kota palembang tidak sehat bahkan cenderung berbahaya, bahkan bukan hanya berasal dari asap pembakaran lahan, namun setiap hari sebagian besar kota-kota besar terkena polusi dari keluaran emisi dari keadaan bermotor yang sudah diambang batas normal. Asap-asap kendaraan, pembakaran idustri, pembakaran lahan dan lainnya ikut berperan dalam mempengaruhi polusi udara kota palembang.
Beberapa elemen sudah berusaha untuk mengurangi polusi yang terjadi di kota palembang, baik dari pemerintah, masyarakat serta dari dunia pendidikan yang berbondong-bondong membenahi keadaan tersebut. Sebagai orang yang berkecimpung di dunia pendidikan, warga sekolah harus ikut menjadi pelopor dalam menjaga kelestarian alam. Salah satu langkah yang dirancang pemerintah dan harus dilaksanakan oleh pihak sekolah adalah mengadakan sekolah yang berwawasan lingkungan atau sering dikenal dengan sekolah Adiwiyata.
Sekolah adiwiyata berperan dalam menjaga agar lingkungan khususnya di sekolah dan umumnya di luar sehat dan bersih. Sekolah adalah salah satu tempat sarana peduli lingkungan. Kegiatan adiwiyata sangat tepat diterapkan di setiap sekolah karena dapat meningkatkan kesadaran pada diri setiap siswa agar peduli akan lingkungan sekitarnya. Pembelajaran pada sekolah adiwiyata menekankan pada kepedulian siswa agar mengurangi jumlah polusi yang sudah sangat mencemari udara terutama dikota-kota besar dan meningkatkan jumlah kadar O2 yang ada dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya agar terjadi keseimbangan lingkungan yang berujung pada kelestarian makhluk hidup di dunia.
Kesadaran akan pengurangan jumlah polusi di udara dapat dilakukan oleh para siswa dengan menguragi pemakaian kendaraan bermotor, seperti menggunakan kendaraan umum atau kembali menggunakan sepeda. Penggunaan sepeda sangat baik dilakukan karena secara tidak langsung dengan bersepeda tubuh menjadi sehat dan secara otomatis mengurangi kadar emisi buang dari kendaraan bermotor. Namun demikian, penggunaan sepeda ini hanya digunakan untuk siswa yang tinggal pada radius kilometer tertentu yang dimungkinkan tidat terlalu jauh jarak antara sekolah dengan rumah.
Sepeda bisa di jadikan alternatif transportasi yang dapat mengurangi kemacetan, polusi udara dan yang paling utama dapat menyehatkan tubuh. Selain itu bersepeda dapat meningkatkan kekuatan otot terutama pada kaki serta meningkatkan daya tahan jantung dan paru, sehingga orang yang sering bersepeda memiliki daya tahan yang baik. Pada saat belajar atau bekerja orang yang berolahraga tidak mudah lelah dibandingkan dengan orang yang tidak pernah berolahraga sama sekali.
Dari uaraian latar belakang di atas, kami tertarik membuat sebuah inovasi program sekolah adiwiyata berupa “Movement Go Cycling To School” atau disingkat dengan MOGOCYTOOL mungkin hal ini sulit untuk diterapkan sebagian siswa. Solusi permasalahan ini akan diawali dengan program “movement go cycling to school every Saturday” atau disingkat dengan , program MOGOCYTOOLES sebagai langkah awal untuk siswa agar terbiasa mengendarai sepeda.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diuraikan pembahasannya sebagai rumusan masalah sebagai berikut :
1.    Bagaimana tanggapan siswa terhadap penggunan sepeda ke sekolah?
2.    Bagaimana meningkatkan kesadaran siswa untuk bersepeda kesekolah?
3.    Apa dampak positif melakukan program MOGOCYTOOL?
                                                                                   
1.3.Tujuan Penelitian
1.    Mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan sepeda ke sekolah
2.    Meningkatkan kesadaran siswa untuk bersepeda ke sekolah
3.    Menjelaskan dampak positif melakukan program MOGOCYTOOL

1.4.Manfaat Penelitian
1.    Bagi siswa, dengan bersepeda dapat digunakan sebagai acuan untuk lebih mencintai lingkungan dengan menguragi keluarnya emisi gas buang kendaraan
2.    Bagi Sekolah, dapat digunakan sebagai suatu program untuk mewujudkan sekolah adiwiyata mandiri
3.    Bagi masyarakat, dapat menjadi pelopor gerakan bersepeda di aktivitas sehari-hari masyarakat
4.    Bagi Pemerintah, dapat digunakan sebagai referensi pembuatan peraturan guna menjaga keseimbangan lingkungan serta membantu terwujudnya kota palembang sebagai kota Adipura Kencana.






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Adiwiyata
Lingkungan yang sehat merupakan salah satu target utama pemerintah dibidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan daya dukung bagi kehidupan mahluk hidup secara optimal. Pertumbuhan pembangunan Kota Palembang khususnya di sektor industri dan transportasi disamping memberikan dampak positif, disisi lain juga memberikan dampak negatif dimana salah satunya berupa pencemaran udara dan kebisingan baik yang terjadi di dalam ruangan(indoor ) maupun di luar ruangan (outdoor). Berdasarkan Penilaian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam memantau kualitas udara di 45 kota di seluruh Indonesia sepanjang tahun 2014, kota Palembang, dinobatkan sebagai kota metropolitan dengan kualitas udara terbaik se-Indonesia dengan mendapatkan skor 78,5, mengalahkan 13 kota metropolitan lainnya seperti Jakarta (Pusat, Selatan), Surabaya, dan Medan. Hal ini dikarenakan Pemkot Palembang telah membuat peraturan tentang kesadaran lingkungan, terutama dalam menekan jumlah emisi polutan, serta pengaturan lalu lintas yang baik supaya tidak macet di mana-mana.
Lingkungan atau lingkungan hidup adalah segala apa saja (benda, kondisi, situasi) yang ada di sekeliling makhluk hidup, yang berpengaruh terhadap kehidupan (sifat, pertumbuhan, persebaran) makhluk hidup yang bersangkutan (Sumaatmadja 2003).
Lingkungan juga mencakup udara. Udara dapat diartikan adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan. Kualitas dari udara yang telah berubah komposisinya dari komposisi udara alamiahnya adalah udara yang sudah tercemar sehingga tidak dapat menyangga kehidupan. Udara merupakan komponen kehidupan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan dan hewan. Tanpa makan dan minum kita bisa hidup untuk beberapa hari tetapi tanpa udara kita hanya dapat hidup untuk beberapa menit saja (Fardiaz, 1992).
Udara merupakan faktor penting dalam kehidupan karena tanpa udara manusia, hewan, dan komponen / media lingkungan tumbuh-tumbuhan tidak dapat melangsungkan kehidupannya, selain itu udara juga berfungsi sebagai pelindung kehidupan dimuka bumi ini dari radiasi matahari yang kuat. (Badan Lingkungan Hidup, 2010).
Pencemaran udara merusak lingkungan dan menyebabkan kerusakan properti. mengurangi visibilitas di taman nasional seperti ngarai besar di negara-negara bersatu dan bahkan dapat mengganggu penerbangan. merusak lingkungan terkait dengan polusi udara meliputi membahayakan hutan, danau dan badan air lainnya, satwa liar, dan bangunan. mengunjungi kota-kota besar banyak negara di dunia dan Anda akan melihat bahwa struktur mereka sering menghitam dari bertahun-tahun paparan asap dan asap.(Friis,RH.2007).
Pencemaran udara adalah keadaan dimana di dalam udara atmosfir oleh suatu sumber, baik melalui aktifitas manusia maupun batas waktu tertentu yang secara karakteristik dapat atau memiliki kecenderungan dapat menimbulkan ketimpangan susunan udara atmosfir secara ekologis sehingga mampu menimbulkan gangguan-gangguan bagi kehidupan satu atau kelompok organisme maupun benda-benda. Bahan-bahan pencemar seperti asap, gas, debu, dan sebagainya dalam jumlah dan bentuk tertentu yang dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Udara tercemar pada mulanya akan mengganggu saluran pernafasan atau menyebabkan kematian.(Badan Lingkungan Hidup, 2010).
Dalam hal ini maka perlu suatu pengendalian terhadap pencemaran udara, dimana dalam hal ini perlu dilaksanakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran, serta pemulihan mutu udara dengan melakukan inventarisasi mutu udara ambien, pencegahan sumber pencemar baik sumber bergerak dan sumber tidak bergerak termasuk sumber gangguan termasuk penanggulangan keadaan darurat. Sehingga ditetapkan peraturan pemerintah tentang Baku Mutu Udara Ambien yaitu PP no. 41 tahun 1999 dengan maksud melindungi kualitas udara ambien di daerah terpantau (daerah yang melakukan kegiatan-kegiatan yang mempunyai potensi menurunkan kualitas udara ambien) masih memenuhi mutu udara ambien.
Menurut Malaka (1999) pembangunan nasional yang berlangsung dalam semua bidang kegiatan akan membawa dampak positif bagi semua kegiatan perekonomian dan kemakmuran bangsa. Tetapi disisi lain, perkembangan tersebut terutama dibidang industri juga mengandung potensi bahaya yang menghambat proses pembangunan itu sendiri. Potensi bahaya ini jika tidak dikendalikan dengan baik dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran, ledakan maupun kecelakaan pencemaran lingkungan. (Ningsih, 2010) .
Kegiatan pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan ironis apabila ternyata merusak kualitas lingkungan khususnya udara yang semakin kotor dan tidak sehat. Perubahan kualitas hidup di perkotaan selain memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memberikan dampak negative. Salah satu dampak negative tersebut dalah meningkatnya pencemaran udara secara signifikan, terutama di perkotaan yang menjadi lokasi pembangunan kawasan perdagangan dan industri. Meningkatnya pemindahan barang dan orang dari kawasan industri menyebabkan kemacetan lalu lintas dan meningkatnya konsumsi energi, yang pada gilirannya akan meningkatkan pencemaran udara.(Badan Lingkungan Hidup, 2009)
Ruang di mana baik makhluk hidup maupun tak hidup berada dalam satu kesatuan, dan saling berinteraksi baik secara fisik maupun nonfisik, sehingga mempengaruhi kelangsungan kehidupan makhluk hidup tersebut, khususnya manusia.
Soemartono, Gatot P.2004. Hukum Lingkungan Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.
Semua benda, daya dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang  tempat manusia atau makhluk hidup berada dan dapat mempengaruhi hidupnya (Siahaan 2004).
Harian kompas 16 arpil 2006 memberitakan, Asap kendaraan bermotor menyumbang 26 persen dari total emisi yang dihasilkan di Indonesia dan menyebabkan 60-90 persen dari seluruh polusi di negara-negara industry. Menurut data Bappenas, setiap kali kendaraan mengeluarkan asap, sekitar 1.000 unsur beracun yang terkandung di dalamnya turut mengotori udara. Jumlah kendaraan yang ada di palembang berjumlah 717619 unit kendaraan.Yang mana jumlah tersebut untuk semua jenis kendaraan baik roda 2 maupun roda 4.( dipenda prov sumsel/samsat palembang.)
Polusi udara yang disebabkan oleh transportasi darat yang dinilai sangat dominan salah satunya adalah gas buang kendaraan bermotor. Dimana kontribusi terbesar dari seluruh polutan yang ada adalah gas Carbon Monoksida ( Howard S. Peavy, 1985 ). Senyawa-senyawa di dalam gas buang terbentuk selama energi diproduksi untuk menjalankan kendaraan bermotor. Beberapa senyawa yang dinyatakan dapat membahayakan kesehatan adalah berbagai sulfur dioksida, nitrogen dioksida, karbon dioksida, ozon, hidrokarbon, logam berat tertentu dan partikulat. Pembentukan gas buang tersebut terjadi selama pembakaran bahan bakar fosil-bensin dan solar didalam mesin. Dibandingkan dengan sumber stasioner seperti industri dan pusat tenaga listrik, jenis proses pembakaran yang terjadi pada mesin kendaraan bermotor tidak sesempurna di dalam industri dan menghasilkan bahan pencemar pada kadar yang lebih tinggi, terutama berbagai senyawa organik dan nitrogen dioksida, sulfur dan karbon. Selain itu gas buang kendaraan bermotor juga langsung masuk ke dalam lingkungan jalan raya yang sering dekat dengan masyarakat, dibandingkan dengan gas buang dari cerobong industri yang tinggi. Dengan demikian masyarakat yang tinggal atau melakukan kegiatan lainnya di sekitar jalan yang padat lalu lintas kendaraan bermotor dan mereka yang berada di jalan raya seperti pengendara bermotor, pejalan kaki, polisi lalu lintas, penjaja makanan seringkali terpajan oleh bahan pencemar yang kadarnya cukup tinggi. Estimasi dosis pemajanan sangat tergantung kepada tinggi rendahnya pencemar yang dikaitkan dengan kondisi lalu lintas pada saat tertentu.
Keterkaitan antara pencemaran udara di perkotaan kemungkinan adanya resiko terhadap kesehatan, baru dibahas beberapa dekade belakangan ini. Pengaruh yang merugikan mulai dari meningkatnya kematian akibat adanya episod smog sampai pada gangguan estetika dan kenyamanan. Gangguan kesehatan lain di antara kedua pengaruh yang ekstrim ini, misalnya kanker pada paru-paru atau organ tubuh lainnya, penyakit pada saluran tenggorokan yang bersifat akut maupun kronis, dan kondisi yang diakibatkan karena pengaruh bahan pencemar terhadap organ lain seperti paru, misalnya sistem saraf. Karena setiap individu akan terpajan oleh banyak senyawa secara bersamaan, sering kali sangat sulit untuk menentukan senyawa mana atau kondisi senyawa yang mana paling berperan memberikan pengaruh membahayakan terhadap kesehatan.
Bahaya gas buang kendaraan bermotor terhadap kesehatan tergantung dari toksisitas (daya racun) masing – masing senyawa dan seberapa luas masyarakat terpajan olehnya. Maka dari itu kita seharusnya menggunakan kendaran yang tidak menimbulkan penyakit, menyehatkan tubuh dan ramah lingkungan.
Dalam kondisi seperti ini pemerintah mempunyai cara agar makhluk hidup terutama manusia bisa menjaga alam dengan baik khususnya untuk pelajar yaitu yang disebut dengan progam ADIWIYATA. Kata ADIWIYATA berasal dari 2 (dua) Kata “ADI” dan “WIYATA”. Adi memiliki makna: besar, agung, baik, ideal dan sempurna. Wiyata memiliki makna: tempat dimana seorang mendapat ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Jika secara keseluruhan ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna: tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh secara ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita menuju keada cita-cita pembangunan berkelanjutan.
ADIWIYATA adalah program terhadap sekolah yang mewujudkan sekolah berwawasan dan peduli lingkungan.Ya peduli lingkungan, itu yang menjadi fokus program Adiwiyata. Kita semua mengetahui bahwa kerusakan lingkungan bumi kita sudah semakin masif dan mengancam kehidupan. Tingkat kadar CO2 di atmosfir sebagai akibat pencemaran udara sudah sangat mengkhawatirkan dan mengancam keutuhan bumi. Pemanasan global, cuaca ekstrim, pencairan es di kutub, naiknya permukaan air laut, kerusakan terumbu karang itu semua karena kadar emisi gas di atmosfir sudah melewati ambang batas aman, yaitu 350 ppm. Banjir, longsor, kemarau panjang dan hujan yang tidak menentu semua juga akibat kerusakan lingkungan yang diakbatkan oleh ulah manusia yang tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Menyelamatkan lingkungan yang sudah parah itu tidak dapat dilakukan oleh hanya satu-dua orang atau instansi, tapi oleh semua pihak. Kesadaran akan perlunya memelihara dan menyelamatkan lingkungan harus ditanamkan sejak dini pada setiap orang dan yang paling efektif adalah melalui pendidikan. Itulah program sekolah Adiwiyata.
Program adiwiyata yang di buat oleh Pemerintah Melalui kementrian Lingkungan Hidup demi tujuan mulia menyelamatkan lingkungan. Sesuai dengan pengertian adiwiyata dan tujuan adiwiyata Menciptakan Lingkungan Pengajaran yang Siswa,Guru dan Warga Sekolahnya Sadar akan Pentingnya Menjaga Lingkungan Hidup dan ikut di dalamnya. Adiwiyata memiliki manfaat terhadap sekolah yang mendapatkan gelar adiwiyata ,diantaranya adalah : (1)Sekolah dapat Lebih berperan aktif dalam menciptakan kawasan yang peduli dengan lingkungan. (2)Sekolah bisa menciptakan siswa-siswa yang sadar akan lingkungan. (3)Sekolah bisa berperan dalam semua kegiatan dalam rangka mengurangi global warming. (4)Sekolah bisa menjadi sarana penyalur pendidikan lingkungan secara praktek langsung.
Tidak hanya manfaat pada Sekolah , siswa  juga mendapatkan banyak manfaat yang positif karena program Sekolah Adiwiyata ini seperti: (1).Siswa dapat membiasakan agar membuang sampah pada tempatnya. (2).Siswa dapat mengerti pentingnya memilah – milah sampah. (3).Siswa dapat mengerti bahwa barang bekas bukan hanya untuk dibuang tapi juga dapat dimanfaat kan.






 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian
Objek  penelitian dalam karya tulis ilmiah ini adalah guru, mahasiswa, pelajar, dan masyarakat di Palembang. Khususnya siswa SMA ISLAM AZ-ZAHRA PALEMBANG.

3.2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu digunakan untuk menggambarkan mengapa suatu fenomena bisa muncul dan terjadi.

3.3. Sumber Data                         
Sumber data dalam karya tulis ilmiah ini adalah guru, mahasiswa, pelajar, dan masyarakat di kota Palembang. Khususnya siswa SMA ISLAM AZ-ZAHRA PALEMBANG.
       
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik penggunaan data yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara. Kemudian data di kumpulkan, dianalisis dan di buat diagram untuk mengetahui jumlah yg menerima dan menolak penggunaan sepeda.









BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian                
Berikut Berdasarkan pendapat masyarakat,pelajar,dan mahasiswa yang kami survey Hasil penelitian menurut pelajar
No.
Nama.
Asal sekolah
Alasan
1
Satya riko aldiansyah
SMA NEGERI 10 PALEMBANG
Tidak setuju, karena membuat lelah dan letih
2
Muhammad alana
SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG
Setuju, untuk kesehatan tubuh
3
Donnes firdaus
SMA AZ-ZAHRA PALEMBANG
Setuju, karena mengurangi polusi dan baik untuk kesehatan
4
Delvi
SMA AZ-ZAHRA PALEMBANG
Setuju, karena menguranggi penyakit malas
5
Ahilla Balqis
SMA NEGERI 2 PALEMBANG
Setuju, Karena bagus untuk Kesehatan.
6
Tri kurniawan
SMA AZ-ZAHRA PALEMBANG
Setuju, karena rumahnya deket
7
Lulu
SMA NEGERI 5 PALEMBANG

Setuju, Enakan naik sepeda dari pada motor sih Sebenarnya.
8
Rausan
SMP AZZAHRA PALEMBANG
Setuju, Karna bisa pulang barengan temen.
9
Giga Daffa
SMA NEGERI 10 PALEMBANG
Setuju, langkah awal menurunkan berat badan saya.
10
Riski faradilla
SMA AZ-ZAHRA PALEMBANG
Setuju, asal rumahnya gak kejauhan.

Hasil penelitian menurut masyarakat
No.
Nama.
Pekerjaan.
Alasan.
1
Pak Ikshan
Dosen
Setuju, 1 untuk kesehatan 2 untuk mengurangi puisi
2
Pak Martino
Supir Angkot
Tidak setuju Karena nanti siapa lagi yang naik angkot saya?
3
Pak Sutanto
Supir Taksi
Setuju, Karena anak saya bisah menjadi sehat.
4
Pak Suhendra
Penjaga Sekolah
Sangat Setuju, dengan begitu saya tidak perlu khawatir karena Sekolah akan Aman dari Geng Motor.
5
Buk Lena
Penjaga Kantin
Setuju, Bakalan Rame dong Kantin nanti.
6
Kak Reval
Penjaga Warnet
Tidak Setuju, Karena Ukuran badan saya tidak Mendukung.
7
Kak Noval
Guru Honor (PENJAS)
Setuju, Dengan begitu Fisik Kita akan terlatih dan Terbiasa Untuk Hidup Sehat.
8
Pak Sugeng
Montir
Tidak Setuju, Ntar orang Jarang Service kendaraannya di Tempat saya dong.
9
Buk Lisna
Chef
Setuju, Karena Membuat badan dan fikiran menjadi Sehat.
10
Buk Citra
Ibu Rumah Tangga
Setuju, Bisa menjadikan anak anak Disiplin Karena dengan Naik sepeda mereka harus bangun Lebih Cepat.

Menurut Survei Secara Menyeluruh



4.2. Pembahasan
“Mogocytool” Merupakan program inovasi untuk sekolah adiwiyata, yang dimana warga sekolah khususnya siswa-siswi lebih memprioritas kendaraan bebas polusi contohnya mengendarai sepeda. program ini diciptakan sebagai salah satu sarana peduli lingkungan karena bersepeda mengurangi polusi udara dan terhindar dari kemacetan, selain itu bersepeda dapat meningkatkan kekuatan otot terutama pada kaki serta meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru, sehingga orang yang sering bersepeda memiliki daya tahan yang baik. Pada saat belajar atau bekerja orang yang berolahraga tidak mudah lelah dibandingkan dengan orang yang tidak pernah berolahraga sama sekali.
  Dampak positif bersepeda bagi kesehatan sangat bagus bahkan Di denmark telah di lakukan penelitian manfaat bersepeda, dan hasilnya bersepeda mampu mengurangi 40 % resiko kematian, Baik wanita maupun laki laki (Archives of Internal Medicine, 2000). Dari laporan yang terdapat di American Journal of Public Health tahun 1986 dengan bersepeda kita bisa memiliki umur yang lebih panjang ketimbang orang orang yang tidak berolahraga sepeda. bersepeda merupakan cara berolahraga yang menyehatkan. Aktivitas fisik  memegang peranan sangat penting sekarang ini. Kita bisa mengamati, banyak orang sekarang ini lebih banyak berdiam diri duduk dan menderita obesitas dikarenakan kurangnya aktivitas fisik. hal ini menjadikan hidup mereka beresiko. Meningkatnya aktivitas fisik yang sederhana sekalipun, sampai tingkat sedang, akan mendatangkan keuntungan yang cukup dibandingkan mereka yang tidak terlalu aktif. Melakukan kegiatan fisik ringan sampai sedang akan mengurangi resiko penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit kronis lain yang mengancam jiwa. Aktivitas fisik juga merangsang kesehatan mental dan bahkan mengurangi biaya pemeliharaan kesehatan.
 Sebuah publikasi dari Green Commuter menuliskan bahwa emisi kendaaran bermotor menyumbang 31% dari total karbon dioksida, 81% dari karbon monoksida dan 49 persen dari nitrogen oksida yang mengotori udara AS. Sebanyak 60% dari polusi akibat kendaraan bermotor dikeluarkan pada beberapa menit awal penggunaannya. Karena beberapa menit awal ini menciptakan tingkat emisi yang tinggi, maka rute jarak pendek dari mobil lebih banyak menimbulkan polusi per kilometernya bila dibandingkan dengan jarak yang jauh. Perjalanan pendek sejauh 4 mil menggunakan sepeda akan menghindarkan sekitar 15 pound polutan memenuhi udara yang kita hirup bersama. (WorldWatch Institute).
Kerangka Program ADIWIYATA, berdasarkan indikator sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, sejumlah kriteria yang ditetapkan dimaksudkan untuk memudahkan implementasikan program Adiwiyata sehingga kriteria tersebut perlu dijabarkan agar dipahami oleh masing-masing pelaksanaan program. Penjabaran kriteria telah disusun dengan sederhana dan diharapkan tidak menambah beban bagi sekolah dan warganya dalam mengikuti program Adiwiyata. Penjabaran kriteria Program Adiwiyata dibuat dalam bentuk kerangka program dan sekaligus digunakan untuk pengelompokkan tahapan Program Adiwiyata, yaiu salah satunya Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berwawasan Lingkungan (SPBL).
Untuk mencapai sekolah yang bergelar ADIWIYATA penulis membuat sebuah program inovasi program sekolah adiwiyata berupa “movement go cycling to school” atau disingkat dengan MOGOCYTOOL mungkin hal ini sulit untuk diterapkan sebagian siswa. Solusi permasalahan ini akan diawali dengan program “movement go cycling to school every Saturday” atau disingkat dengan , program MOGOCYTOOLES sebagai langkah awal untuk siswa agar terbiasa mengendarai sepeda. Mengapa sepeda menjadi pilihan kami? karena sepeda itu sebaian besar orang Indonesia bisa mengggunakannya dan memakainya, selain itu mudah juga untuk menyimpannya karena bentuknya yang ramping. Pada era 90-an sepeda itu adalah kendaraan yang sangat dominan dan sangat di bangga-banggakan karena pada era 90-an itu lah sepeda mulai di kenal masyarakat Indonesia. Dengan harga yang sesuai dengan kantong masyarakat sepeda ada di setiap rumah, tetapi mengapa kini sangat jarang sepeda itu kita jumpai di jalan padahal menggunakan sepeda itu banyak sekali manfaatnya, seperti: (1)Mempertahankan Daya Tahan Tubuh, (2)menyehatkan organ jantung, (3)Tidak Mudah Terserang Penyakit, (4)menghalau keluhan sakit pada punggung, (5)membuat pikiran lebih tenang, (6)membuat pikiran lebih tenang dan (7)kendaran yang ramah lingkungan.
Dengan menggunakan sepeda pelajar bisa membiasakan untuk hidup sehat. Tetapi disini penulis sangat menganjurkan menggunakan sepeda bersekolah yang jarak antara rumah ke sekolah itu maksimal 5 km. tetapi jika ada pelajar yang ingin menggunakan sepeda juga dengan jarak antara rumah dengan sekolah lebih dari 5km tidak dianjurkan karena takut akan kondisi pelajar yang banyak mengeluarkan tenaga untuk pergi ke sekolah
Dari penelitian yang dilakukan didapatkan data bahwa respon terhadap penggunaan sepeda ke sekolah mendapatkan respon yang sangat baik yaitu 80% responden dari berbagai kalangan mengatakan setuju dengan berbagai alasan yang intinya adalah dengan bersepeda ke sekolah dapat mengurangi jumlah polusi di kota-kota besar, kadar emisi yang keluar akan semakin sedikit, meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh serta dapat menghemat biaya transportasi.
Selain 80% yang setuju, terdapat 20 % responden yang tidak setuju karena beberapa hal seperti dengan bersepeda ke sekolah dapat membuat tubuh menjadi lelah dan letih ketika sampai ke sekolah, beberapa responden yang berprofesi sebagai supir angkot beranggapan bahwa dengan penerapan gerakan bersepeda ke sekolah dapat menurunkan pendapatannya, karena nantinya banyak siswa yang memilih mengendarai sepeda dibandingkan dengan menggunakan jasa angkutan umumnya.
Dengan adanya data survei kepada beberapa kalangan, baik siswa, guru, dosen serta masyarakat didapatkan simpulan bahya dengan melaksanakan program bersepeda ke sekolah, dapat meningkatkan kesadaran kepada para siswa untuk mencintai lingkungan serta secara langsung dapat mengurangi jumlah polusi yang sudah melebihi ambang batas normal. Setelah mengetahui sangat pentingnya program bersepeda ini, diharapkan banyak kalangan mengapresiasi program tersebut dan menyebarluaskan program ini agar dapat dilaksanakan dibanyak sekolah di kota Palembang pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
           


 


BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Program  mogocytool merupakan salah satu program inovasi sekolah adiwiyata, dimana warga sekolah dan terkhususnya siswa-siswa langsung ikut serta dalam kegiatan go cycling to school. Program ini sangat dianjurkan karena merupakan salah satu program peduli lingkungan dan bebas polusi. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1.    Tanggapan responden terhadap program bersepeda adalah 80 % setuju sedangkan 20 % tidak setuju, hasil ini menunjukkan bahwa program ini diterima oleh seluruh kalangan.
2.    Peningkatan akan program bersepeda harus tetap ditanamkan dalam diri siswa agar program ini dapat berjalan sesuai dengan harapan.
3.    Dampak positif dari program ini adalah dapat mengurangi jumlah polusi, menyehatkan badan dan menguragi biaya transportasi bagi siswa.

5.2. Saran
Untuk mempelancar kegiatan ini sebaiknya pemerintah menyediakan jalan khusus untuk pengendara sepeda. Program ini harus diawali kesadaran masing-masing warga sekolah. Pengendara sepeda hasrus tetap memprioritaskan perlengkapan keselamatan dan mematuhi aturan lalu lintas agar terwujudnya tata tertib di jalan.





DAFTAR PUSTAKA
Anonym. (2013). Pengertian Lingkungan Hidup. http://fachrulrijal.blogspot.co.id /2013/08/pengertian-lingkungan-hidup-adiwiyata.html Pengertian Lingkungan Hidup, Adiwiyata, Kalpataru, dan Adipura.(diakses: senin, 14 september 2015)

Anonym. (2013). Manfaat Bersepeda. http://Manfaat.Co.Id/30-Manfaat-Bersepeda-Bagi-Kesehatan.(Diakses :senin,14 september 2015)

Anonym. (2008). Sisipositif  Bersepeda. https://Barkyrzone.Wordpress.Com /2008/ 06/30/Sisi-Positif-Bersepedaayocintai-Lingkungan. (Diakses: senin, 14 september 2015)

Gitaris. (2013). Analisis Faktor Risiko Pencemaran Udara di Kota Palembang Tahun 2012. http://www.scribd.com/doc/107493862/Analisis-Faktor-Risiko-Pencemaran-Udara-di-Kota-Palembang-Tahun-2012#scribd.(diakses: senin,14 september 2015)

Iqbal. (2015). Dampak Positif  Bersepeda. (http://muhammadiqbaldlm.blogspot .co.id  /2014/04/dampak-positif-dan-negatif-bersepeda.html. (diakses; senin,14 september 2015)

Siahaan, N. H. T.(2004). Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: Erlangga.

Sumaatmadja, N. (2003). Manusia, dalam Konteks Sosial, Budaya dan Lingkungan Hidup. Bandung: Alfabeta

Welly. (2013). Udara Kota Palembang Ku Dalam Perspektif Kesehatan Lingkungan. http://wellysuwandi.blogspot.co.id/2013/03/udara-kota-palembang-ku-dalam.html.(diakses: senin, 14 september 2015)